Kemampuan komputer dalam menyelesaikan
suatu permasalahan sejatinya sudah familiar dirasakan, kemampuan komputer dalam
menyelesaikan permasalahan yang relative cepat dan memiliki konsistensi yang
linier membuat komputer menjadi alat yang handal dalam pengambilan suatu
keputusan. Bahkan dalam implementasinya komputer sejatinya mampu mengikuti pola
kerja manusia, alih-alih memindahkan albert einstein dalam sebuah alat yang
mampu bekerja secara go on (terus-menerus).
Hal ini sering kali kita kenal dengan istilah Jaringan Syaraf Tiruan (JST),
yang memiliki makna system komputasi dimana arsitektur dan operasi diilhami
dari pengetahuan tentang sel syaraf biologi di dalam otak.
Gambar 1.1 Ilustrasi Jaringan Syaraf
Tiruan
JST dapat digambarkan sebagai model
matematis dan komputasi untuk fungsi aproksimasi nonlinier, klasifikasi data,
cluster dan regresi non parametric atau sebagai sebuah simulasi dari koleksi
model syaraf biologi (Kristanto, 2004).
Komputer
sebagai problem solving menjadi vital dari kalangan bisnis, karena kemampuanya
dalam memprediksi dan memberikan rekomendasi. Satu lagi hal yang menarik dalam
komputer masa kini adalah kemampuan komputer dalam berfilsafat hal ini
dijelaskan dalam terminology ontologi. Ontology menjadi bagian dari pendekatan
yang baru dalam membangun system cerdas karena ontology memiliki beberapa
karakteristik seperti tertera dalam definisinya, shared conceptualization and formal explicit specification. shared conceptualization berarti bahwa ontologi berisi
abstraksi dari pengetahuan yang merupakan bentuk persetujuan umum yang diterima
oleh komunitas dan masyarakat luas. Formal and explicit specification berarti
bahwa ontologi merepresentasikan pengetahuan menggunakan bahasa formal, secara
deklaratif dan eksplisit.
Ontology bisa di terapkan pada bermacam-macam domain,
termasuk dalam bidang medis. Paradoksnya bidang medis dikenal memilki domain
yang sulit difahami oleh karena itu ontology sebagai sebuah pendekatan domain
akan memudahkan dalam hal ini. Walapun telah ada sumber pengetahuan medis
masyarakat dimungkinkan mengalami kendala dalam memahami dan menggunakan konten
di dalamnya. Hal ini dapat disebabkan tiga hal; (i) tidak adanya lokalisasi
pengetahuan; (ii) kurangnya pengetahuan local yang adal di dalamnya; (iii)
cakupan pengetahuan yang sangat besar sehingga mempersulit pencarian
pengetahuan yang sfesifik (Fudholi, 2017).
Melihat terminology ontology secara umum filusuf
Aristoteles memperkenalkan ontology sebagai metafisik (sesuatu setelah fisik). Sebagai
pencarian dari penggasan dimana segala pengetahuan adalah terkait dengan
penggagasan baik secara tersirat maupun tersirat (Harjono,
2008)
Burcu Yildiz dan Silvia Miksch memberikan ide agar terjadi integrasi mulus ontology
dalam penerapanya dalam system informasi. Ontology dapat digunakan sebagai alat
perkaya pengetahuan. Di kemukakan gagasan pengelolaan ontology melalui ontology
manajemen modul (OMM) yang dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1.
Penciptaan ontology, diwujudkan dengan bahasa tertentu dan sifatnya
automatis. Tingkat keyakinan (confident level) sebagai ukuran keabsahan dalam
proses otomatisasi.
2.
Integrasi ontology yaitu OMM didasarkan dalam bentuk model abstrak
sehingga berbagai pengetahuan dalam bermacam-macam Bahasa dapat digabungkan.
3.
Harus mampu menyesuaikan diri berdasarkan perubahan data. Data ini
berupa kumpulan file atau dokumen sesuai bidangnya.
memetik ilustrasi yang telah
di jelaskan diatas bahwa konsep kompter cerdas akan semakin akurat sebagai alat
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, hal demikian karena ontology
sebagai konsep dalam transformasi pengetahuan bersifat flaxibel dan mendetail. Sehingga
masalah berserta solusi dan rekomenasi tersipan dalam store. Hal ini akan
memudahkan proses implementasi dalam aspek pengkodean program dimana akan
terbentuk model digital sebagai simulasi dari representasi permasalahan yang
ingin dipecahkan.
Daftar Bacaan
Kristanto, A. (2004). Jaringan Syaraf Tiruan
Konsep Dasar Algoritma dan Aplikasi. Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia.
Fudholi, D. H. (2017). Penerapan Ontologi Bidang Medis
dalam Sistem Pelayanan Kesehatan . Seminar Nasional Informatika Medis
(SNIMed) , VIII, 4.
Harjono. (2008, April 1). Ontologi Dalam Sistem
Informasi. Retrieved September 4, 2017, from Maykada Harjono di Waru
Doyong:
https://oguds.wordpress.com/2008/04/01/ontologi-dalam-sistem-informasi/
Guud...
BalasHapusFolback yow...
http://aquagaze95art.blogspot.com/2017/07/7-cara-mudah-melindungi-akun-facebook.html