Senin, 04 September 2017

ONTOLOGY SEBAGAI KONSEP PEMBUATAN KOMPUTER CERDAS MASA KINI



Kemampuan komputer dalam menyelesaikan suatu permasalahan sejatinya sudah familiar dirasakan, kemampuan komputer dalam menyelesaikan permasalahan yang relative cepat dan memiliki konsistensi yang linier membuat komputer menjadi alat yang handal dalam pengambilan suatu keputusan. Bahkan dalam implementasinya komputer sejatinya mampu mengikuti pola kerja manusia, alih-alih memindahkan albert einstein dalam sebuah alat yang mampu bekerja secara go on (terus-menerus). Hal ini sering kali kita kenal dengan istilah Jaringan Syaraf Tiruan (JST), yang memiliki makna system komputasi dimana arsitektur dan operasi diilhami dari pengetahuan tentang sel syaraf biologi di dalam otak.


Gambar 1.1 Ilustrasi Jaringan Syaraf Tiruan

JST dapat digambarkan sebagai model matematis dan komputasi untuk fungsi aproksimasi nonlinier, klasifikasi data, cluster dan regresi non parametric atau sebagai sebuah simulasi dari koleksi model syaraf biologi (Kristanto, 2004).
            Komputer sebagai problem solving menjadi vital dari kalangan bisnis, karena kemampuanya dalam memprediksi dan memberikan rekomendasi. Satu lagi hal yang menarik dalam komputer masa kini adalah kemampuan komputer dalam berfilsafat hal ini dijelaskan dalam terminology ontologi. Ontology menjadi bagian dari pendekatan yang baru dalam membangun system cerdas karena ontology memiliki beberapa karakteristik seperti tertera dalam definisinya, shared conceptualization and formal explicit specification. shared conceptualization berarti bahwa ontologi berisi abstraksi dari pengetahuan yang merupakan bentuk persetujuan umum yang diterima oleh komunitas dan masyarakat luas. Formal and explicit specification berarti bahwa ontologi merepresentasikan pengetahuan menggunakan bahasa formal, secara deklaratif dan eksplisit.
            Ontology bisa di terapkan pada bermacam-macam domain, termasuk dalam bidang medis. Paradoksnya bidang medis dikenal memilki domain yang sulit difahami oleh karena itu ontology sebagai sebuah pendekatan domain akan memudahkan dalam hal ini. Walapun telah ada sumber pengetahuan medis masyarakat dimungkinkan mengalami kendala dalam memahami dan menggunakan konten di dalamnya. Hal ini dapat disebabkan tiga hal; (i) tidak adanya lokalisasi pengetahuan; (ii) kurangnya pengetahuan local yang adal di dalamnya; (iii) cakupan pengetahuan yang sangat besar sehingga mempersulit pencarian pengetahuan yang sfesifik (Fudholi, 2017).
            Melihat terminology ontology secara umum filusuf Aristoteles memperkenalkan ontology sebagai metafisik (sesuatu setelah fisik). Sebagai pencarian dari penggasan dimana segala pengetahuan adalah terkait dengan penggagasan baik secara tersirat maupun tersirat (Harjono, 2008) Burcu Yildiz dan Silvia Miksch memberikan ide agar terjadi integrasi mulus ontology dalam penerapanya dalam system informasi. Ontology dapat digunakan sebagai alat perkaya pengetahuan. Di kemukakan gagasan pengelolaan ontology melalui ontology manajemen modul (OMM) yang dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1.         Penciptaan ontology, diwujudkan dengan bahasa tertentu dan sifatnya automatis. Tingkat keyakinan (confident level) sebagai ukuran keabsahan dalam proses otomatisasi.
2.         Integrasi ontology yaitu OMM didasarkan dalam bentuk model abstrak sehingga berbagai pengetahuan dalam bermacam-macam Bahasa dapat digabungkan.
3.         Harus mampu menyesuaikan diri berdasarkan perubahan data. Data ini berupa kumpulan file atau dokumen sesuai bidangnya.


memetik ilustrasi yang telah di jelaskan diatas bahwa konsep kompter cerdas akan semakin akurat sebagai alat pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, hal demikian karena ontology sebagai konsep dalam transformasi pengetahuan bersifat flaxibel dan mendetail. Sehingga masalah berserta solusi dan rekomenasi tersipan dalam store. Hal ini akan memudahkan proses implementasi dalam aspek pengkodean program dimana akan terbentuk model digital sebagai simulasi dari representasi permasalahan yang ingin dipecahkan.

Daftar Bacaan

Kristanto, A. (2004). Jaringan Syaraf Tiruan Konsep Dasar Algoritma dan Aplikasi. Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia.
Fudholi, D. H. (2017). Penerapan Ontologi Bidang Medis dalam Sistem Pelayanan Kesehatan . Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) , VIII, 4.
Harjono. (2008, April 1). Ontologi Dalam Sistem Informasi. Retrieved September 4, 2017, from Maykada Harjono di Waru Doyong: https://oguds.wordpress.com/2008/04/01/ontologi-dalam-sistem-informasi/




1 komentar:

  1. Guud...
    Folback yow...
    http://aquagaze95art.blogspot.com/2017/07/7-cara-mudah-melindungi-akun-facebook.html

    BalasHapus